Thursday, 4 March 2010

Sesuatu yang tertunda

Disini aku sendiri
Menatap relung relung hidup
Aku merasa hidupku
Tak seperti yang ku inginkan

Terhampar begitu banyak
Warna kelam sisi diriku
Seperti yang mereka tahu
Seperti yang mereka tahu

Aku merasa disudutkan kenyataan
Menuntut diriku dan tak sanggup ku melawan
Butakan mataku semua tentang keindahan
Menggugah takutku menantang sendiriku

Temui cinta
Lepaskan rasa
Temui cinta
Lepaskan rasa

Disini aku sendiri
Masih seperti dulu yang takut
Aku merasa hidupku pun surut
Tuk tumpukan harap

Sarjana Muda

Berjalan seorang pria muda
Dengan jaket lusuh dipundaknya
Di sela bibir tampak mengering
Terselip s'batang rumput liar


Jelas menatap awan berarak
Wajah murung s'makin terlihat
Dengan langkah gontai tak terarah
Keringat bercampur debu jalanan


Reff I :


Engkau sarjana muda
Resah mencari kerja
Mengandalkan ijasahmu
Empat tahun lamanya
Bergelut dengan buku
'Tuk jaminan masa depan
Langkah kakimu terhenti
Di depan halaman sebuah jawaban


Termenung lesu engkau melangkah
Dari pintu kantor yang di harapkan
Tergiang kata tiada lowongan
Untuk kerja yang di dambakan


Tak peduli berusaha lagi
Namun kata sama yang kau dapatkan
Jelas menatap awan berarak
Wajah murung s'makin terlihat

22 Januari

22 Januari kita berjanji
Coba saling mengerti apa didalam hati
22 Januari tidak sendiri
Aku berteman iblis yang baik hati
Jalan berdampingan
tak pernah ada tujuan
Membelah malam
mendung yang selalu datang

Bung Hatta

Tuhan terlalu cepat semua

Kau panggil satu-satunya yang tersisa

Proklamator tercinta...

Jujur lugu dan bijaksana

Mengerti apa yang terlintas dalam jiwa

Rakyat Indonesia...


 

ARLENK Copyright © 2009 Community is Designed by Bie